Translate

Friday, May 24, 2013

Pengenalan NAASRA

Mengenal NAASRA

NAASRA merupakan salah satu metode survey jalan untuk mengetahui kekasaran permukaan jalan, dapat dipergunakan untuk menilai kondisi jalan.

Sementara NAASRA itu sendiri merupakan sebuah kepanjangan yang berarti National Association of Australian State Road Authorities yang jika diartikan kedalam bahasa Indonesia berarti Asosiasi Nasional Otoritas Jalan Negara Bagian Australia, kurang lebih seperti itu.

Belakangan NAASRA menurut sumber http://lgam.wikidot.com/naasra dikenal dengan Austroads yang merupakan akronim dari Association of Australian and New Zealand road transport and traffic authorities.Lebih jelasnya dapat mengunjungi situs resminya http://www.austroads.com.au/

Dalam perkembangan selanjutnya NAASRA dikenal di Indonesia sebagai sebuah metode survey jalan untuk mengetahui kekasaran permukaan jalan, yang mengadopsi dari metode survey yang dilakukan oleh negara-negara bagian Australia.

Prinsip dasar "alat" ini adalah mengukur jumlah gerakan vertikal sumbu roda belakang terhadap tubuh kendaraan sewaktu berjalan pada kecepatan tertentu.Gerakan sumbu roda belakang dalam arah vertikal dipindahkan kepada alat pengukur kekasaran memalui kabel yang dipasang di tengah-tengah sumbu roda belakang kendaraan yang selanjutnya dipindahkan kepada counter melalui fleksibel drive dan setiap putaran counter adalah sama dengan 15,2mm gerakan vertikal antara sumbu roda belakang dan tubuh kendaraan.

Untuk mendapatkan hasil optimal sehingga hasil dari NAASRA ini mendekati keadaan nyata dilapangan, maka dilakukan suatu kalibrasi terhadap kendaraan survey dengan alat fase Dipstick Profiler atau alat lain sesuai standar yang berlaku.

Sebelum melaksanakan survey kekasaran permukaan jalan harus dicari dahulu grafik korelasi dari kendaraan  dan alat NAASRA terhadap nilai BI (Bump Integrator) dan IRI (International Roughness Index).

Grafik korelasi ini didapat dengan Seksi Percobaan (SP) kemudian melakukan pengukuran profil dan menjalankan kendaraan untuk mendapatkan kekasaran permukaannya.Angka korelasi yang didapat, merupakan angka kalibrasi dari alat ukur NAASRA beserta kendaraan yang dipergunakan.

Beberapa Kelebihan Metode Survey Menggunakan Naasra

  1. Naasra sangat dianjurkan untuk jalan bertipe aspal, dan ini cocok untuk keadaan di Indonesia dimana penggunaan aspal hampir merata dimana-mana
  2. Naasra jika dilakukan dengan prosedur SOP-nya, cukup akurat untuk menilai baik atau rusaknya kondisi jalan.
  3. Dimunculkannya grafik kekasaran permukaan jalan sangat membantu untuk melihat kondisi jalan apalagi ditunjang dengan perangkat visual yang merekamnya
  4. Operasional dilapangan tidak terlalu sulit, survey dapat dilakukan dalam sebuah kendaraan dengan kecepatan rata-rata 40 km/jam.
  5. Metode ini cukup efektif jika ada "kejar tayang"
Beberapa Kekurangan Metode Survey Menggunakan Naasra
  1. Perlu penyesuaian jika Naasra Meter dilakukan pada jalan tipe Paving Block, Tanah atau Beton
  2. Perlu waktu Kalibrasi meski hanya 1 kali dan ini mutlak dilakukan untuk efektifitas pekerjaan dilapangan
  3. Kabel-kabel dalam kendaraan yang terpasang perlu sedikit perapihan untuk pengembangan alat selanjutnya, mengingat user seringkali merasa sedikit terganggu, sementara ini sedang dikembangkan teknologi yang tanpa kabel.
  4. Tidak dianjurkan survei hingga malam hari, cuma 1 alasannya, Kamera belum dilengkapi teknologi yang mampu merekam kondisi jalan di malam hari, tentunya pula dengan kempuan operator yang fisiknya terbatas apabila dipaksakan